Selasa, 07 Juni 2016

BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN KOMPREHENSIF

Pengertian BK Komprehensif

            Seiring perkembangan zaman kegiatan Bimbingan dan Konseling pun ikut mengalami perkembangan di bidangnya dengan memunculkan mode baru yaitu Bimbingan dan Konseling Komprehensif . Berdasarkan makna masing-masing katanya dapat dipaparkan sebagai berikut . Pengetian Bimbingan dan Konseling sendiri adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya (Permendikbud,2014:111) sedangkan pengertian Komprehensif sendiri adalah dapat mencakup ranah yang luas atau dapat mencakup keseluruhan . Sehingga dapat di simpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling Komprehensif adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya mencakup seluruh ranah kehidupannya . Bimbingan dan Konseling Komprehensif memiliki 5 premis dasar yang menegaskan istilah Comprehensive Guidance and Counseling Menurut Gysbers & Henderson (Fathur Rahman, 2009: 2) yaitu adalah:
                 
      1.      Tujuan Bimbingan dan konseling bersifat kompatibel dengan tujuan pendidikan. Di sebuah proses pendidikan pada institusi setiap jenjang pendidikan pasti memiliki standar kompetensi atau kemampuan tertentu yang harus di capai siswa pada masing-masing jenjang nya. Sehingga dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling di pusatkan pada upaya membantu tercapainya standar kompetensi tersebut.
      2.      Program bimbingan dan konseling bersifat pengembangan (based on developmental approach). Meskipun cakupan masalah yang akan diatasi oleh layanan bimbingan dan konseling luas namun pada hakikatnya terfokus pada memfasilitasi siswa untuk tumbuh, berkembang ,dan mandiri.
      3.      Program bimbingan dan konseling melibatkan kolaborasi antar staf (team-building approach). Yang dimaksud kolaborasi di sini adalah tanggung jawab  dan koordinasi kegiatan program bimbingan dan konseling yang bersifat komprehensif bertumpu pada konselor namun melibatkan seluruh komponen atau personel yang ada di sekolah .
      4.      Program bimbingan dan konseling dikembangkan melalui serangkaian proses sistematis sejak dari perencanaan, desain, implementasi, evaluasi, dan keberlanjutan. Dengan perencanaan yang dilakukan sejak awal dan terstruktur diharapkan progam BK dapat lebih mengena atau tepat sasaran dan dapat di ketahui kelemahannya sehingga dapat dibenahi menuju arah yang lebih baik lagi.
      5.      Program bimbingan dan konseling ditopang oleh kepemimpinan yang kokoh. Faktor pemimpin di sini di harapkan dapat mengkoordinasi masing masing komponen dengan baik dan diutamakan guru BK yang kompeten dan ber sertifikat.

 4 komponen pelayanan penting di dalam nya yaitu :
a.       Pelayanan Dasar Bimbingan
b.      Pelayanan Responsif
c.       Perencanaan Individual
d.      Dukungan Sistem

1.      Pelayanan Dasar Bimbingan
Merupakan bantuan kepada seluruh siswa secara keseluruhan dengan layanan yang mendasar secara klasikal dalam membantu pengembangan ketrampilan siswa yang di sesuaikan dengan tahap perkembangannya
2.      Pelayanan Responsif
Merupakan pemberian layanan bantuan kepada konseli yang sedang terkena masalah ataupun kebutuhan yang membutuhkan bantuan segera karena jika tidak di bantu akan mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembanganya
3.      Perencanaan Individual
Perencanaan individual merupakan pemberian layanan kepada peserta didik supaya mampu mampu merancang atau menentukan aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan di masa depan dengan memperhatikan berbagai faktor baik internal (Bakat,Minat,Potensi, dan Kemampuannya) maupun eksternal (Peluang kerja dan kesempatan kerja
4.      Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan bagian dari pelaksanaan layanan yang berupa perlengkapan atau fasilitas dan pengembangan kemampuan konselor yang secara langsung atau tidak langsung akan berdampak pada kemudahan atau kelancaran dalam proses atau dalam rangka memfasilitasi perkembangan siswa untuk menuju keadaan pribadi yang lebih baik

Sumber : http://deoraka.blogspot.co.id/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar