Selasa, 07 Juni 2016

FANTASI



BAB I
PENDAHULUAN

 
          A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berfantasi atau berkhayal merupakan salah satu gejala pengenalan (kognisi), yaitu gejala-gejala yang terdapat dalam kejiwaan kita, sebagai hasil dari pengenalan. Berfantasi dapat menimbulkan daya imajinasi kita dalam menciptakan sesuatu yang belum ada, yakni sesuatu yang baru.Setiap orang mempunyai dan mengalami fantasi yang berbeda-beda. Bahkan pada satu objek yang sama, tiap individu akan memiliki fantasi yang berbeda-beda. Misalnya sekelompok anak dihadapkan pada bola. Si A akan membayangkan bola itu sebagai dunia, sedangkan anak yang lain akan memfantasikan sebagai makanan. Fantasi juga menolong orang untuk memikirkan cara atau strategi menghadapi sesuatu hal yang akan datang. Misalnya, seorang siswa diminta membayangkan apa yang akan terjadi jika ia lulus atau tidak.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah fantasi itu ?
2.      Apa saja macam-macam fantasi itu ?
3.      Apa faktor yang mempengaruhi fantasi ?
4.      Apa kegunaan dan sisi negatif dari fantasi?

         C. TUJUAN

1.      Untuk mengetahui pengertian fantasi
2.      Untuk mengetahui macam-macam dari fantasi
3.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fantasi
4.      Untuk mengetahui kegunaan dan sisi negatif dari fantasi


BAB II
PEMBAHASAN
               A.  Pengertian Fantasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia online fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.
Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film. Genre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.
Fantasi menurut Yanto Subiyanto (1980, hal.18) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Hal senada juga dijelaskan oleh Bimo Walgito (1983, hal 99). Dengan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan yang akan mendatang. Sedangkan menurut Julianto Simanjuntak (2007, hal. 108), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama.
Fantasi dapat terjadi secara sadar ataupun tidak sadar. Fantasi secara sadar misalnya pada seorang pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan fantasinya. Sedang fantasi tidak sadar biasanya dilakukan oleh anak kecil yang bercerita tidak sesuai dengan kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk berbohong (Walgito, 1983, hal. 99).
Abu ahmadi mendefinisikan, Fantasi (Khayalan, Angan-angan, Imagination) adalah kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki. Jadi, dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan mampu menjangkau ke depan, keadaan yang akan datang.
  
                  B. Macam-macam Fantasi
·         Berdasarkan cara berfantasi :
1.    Fantasi yang mengabstraksi. Cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal ada anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan digunakan lapangan.
2.    Fantasi yang mendeterminasi, yaitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. Misalnya seorang anak belum pernah melihat harimau, kemudian dikenalkan bahwa harimau adalah kucing yang besar. Maka dalam fantasinya akan muncul gambaran kucing besar sebagai harimau.
3.    Fantasi yang mengkombinasi Yaitu cara orang berfantasi di mana orang mengkombinasikan pengertianpengertian atau bayangan-bayang yang ada pada individu yang bersangkutan. Misal fantasi tentang ikan duyung, yaitu makhluk yang memiliki kepala wanita dan berbadan ikan (Walgito, 1983, hal. 100). Contoh lainnya adalah ingin membangun rumah dengan mengkombinasi model Eropa dengan atap model rumah Minangkabau.
·         Berdasarkan daya fantasinya :
1.    Fantasi disadari, yaitu fantasi yang terjadinya disadari oleh individu yang bersangkutan. Misalnya seseorang sedang berimajinasi tentang suatu kejadian untuk novelnya.
2.    Fantasi yang tidak disadari, yaitu fantasi yang terjadinya tanpa disadari atau disengaja oleh yang bersangkutan. Fantasi semacam ini terjadi pada anak-anak, yang kadang-kadang menimbulkan dusta semu pada anak tersebut.
3.    Fantasi aktif, yaitu fantasi yang terjadinya melibatkan secara aktif gejala-gejala jiwa lainnya seperti pikiran, kemauan, perasaan, dan seterusnya.
4.    Fantasi pasif, yaitu fantasi yang terjadinya tidak melibatkan gejala-gejala jiwa lainnya secara pasif. Pada fantasi pasif seolah-olah kedasaran dibiarkan untuk tempat bermainnya daya fantasi.
5.    Fantasi mencipta, yaitu fantasi aktif yang mampu menghasilkan karya kreatif misalnya lagu, lukisan, cerpen, novel, dan sebagainya.
6.    Fantasi tuntunan, yaitu fantasi aktif yang terjadinya dibawah tuntunan sesuatu misalnya fantasi yang timbul pada saat membaca novel, melihat film, mendengarkan lagu, dan seterusnya
·         Berdasarkan Bimo Walgito :
1.    Fantasi yang menciptakan yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu, misalnya seorang pelukis menciptakan lukisan berdasarkan atas daya fantasinya.
2.    Fantasi yang dipimpin yaitu bentuk atau jenis fantasi yang dituntun oleh pihak yang lain. Misalnya seseorang yang melihat film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat yang lain dengan perantaraan film itu, sehingga fantasinya dituntun berdasarkan film.
 
            C. Nilai-nilai Fantasi
1.      Fantasi memungkinkan orang menempatkan diri dalam hidup kepribadian orang  lain, dengan demikian maka dia dapat memahami sesama manusia.
2.      Fantasi memungkinkan orang untuk melayani sifat-sifat kemanusian pada umumnya.
3.      Fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari ruang dan waktu.
4.      Fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi, melupakan kegagalan-kegagalan dimasa lampau.
5.      Fantasi memungkinkan orang untuk menyelesaikan konflik rill secara imajiner.
6.      Fantasi memungkinkan orang untuk menciptakan sesuatu yang dikejar, membentuk masa depan yang ideal dan berusaha merelasasikan.
Nilai praktis fantasi :
1.    Fantasi memungkinkan orang menetapkan diri dalam hidup kepribadian orang lain.
2.    Fantasi memungkinkan orang untuk menyelami sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya.
3.    Fantasi meyakinkan orang untuk melepaskan diri dari ruang dan waktu.
4.    Fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi.
5.    Fantasi memungkinkan orang untukmenciptakan sesuatu yang dikejar, membentuk masa depan yang ideal dan berusaha merealisasikannya.
  
             D. Tes Fantasi
Ada berbagai macam test yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan individu dalam berfantasi. Macam-macam test itu adalah (Walgito, 1983, hal. 101) :
1.    Test TAT yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee disuruh bercerita tentang gambar itu.
2.    Test kemustahilan yaitu test yang berbentuk gambar-gambar atau cerita-cerita yang mustahil terjadi dan testee disuruh mencari kemustahilannya itu.
3.    Heilbronner Wirsma Test yaitu test yang berwujud suatu seri gambar yang makin lama makin sempurna.
4.      Test Rorschach yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee diminta untuk menginterpretasikan gambar tersebut.

              E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fantasi
1.      Kurang adanya penggunaan waktu kosong.
2.      Adanya harapan-harapan atau cita-cita yang tinggi.
3.      Adanya kesulitan pemecahan masalah.
4.      Adanya kelemahan pribadi.
5.      Adanya perasaan pesimis terhadap masa depan.
             F.  Kegunaan dan Sisi Negatif Fantasi
Ø  Kegunaan fantasi :
1.      Dengan daya fantasinya, manusia mampu membuat karya kreatif.
2.      Dengan daya fantasinya, manusia dpt. masuk kedunia imajiner, misalnya pada saat membaca novel.
3.      Dengan fantasi pasif (melamun), manusia dapat menghibur dirinya sejenak (asal tak terus menerus).
Ø  Sisi negatif fantasi :
1.      Fantasi pasif (melamun) tidak begitu merugikan asal hal itu dilakukan sebentar saja dan tidak sering terjadi.
2.      Jika melamun dijadikan kebiasaan, orang ybs.akan mengalami kesulitan jika menghadapi masalah di dunia nyata, bukan dunia imajiner.







BAB III
PENUTUP
 
              A. Kesimpulan
Fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja (imajinasi).
Macam-macam fantasi yaitu fantasi disadari, fantasi tidak disadari, fantasi aktif, fantasi pasif, fantasi mencipta dan tuntunan. Sedangkan fantasi menurut caranya orang berfantasi terbagi atas tiga yaitu fantasi yang mengabstraksi, mendeterminasi dan mengkombinasi.
Fantasi dapat membuat orang kreatif dengan imajinasinya dan dapat menghibur namun jika terlalu lama berfantasi dapat berdampak buruk seperti mengalami kesulitan dalam menghadapi hal di dunia nyata.
              B.   Saran
Fantasi adalah daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang ada, dan tanggapan baru itu tidak harus benda-benda yang ada, berpikir atau berfantasi yang positif akan menberikan dampak atau efek yang positif pula pada tingkah laku kita, sedangkan apabila kita berfantasi negatif dapat memberi sugesti yang negatif pula terhadap pola pemikiran kita.





DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1982. Psikologi Umum. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Walgito, Bimo. (1983). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Subiyanto, Yanto dan Dedi Suryadi. (1980). Tanya Jawab Pengantar Psikologi. Bandung: Armico
Simanjuntak, Julianto. (2007). Perlengkapan Seorang Konselor : Catatan Kuliah dan Refleksi Pembelajar Konseling. Tangerang : LK3







Tidak ada komentar:

Posting Komentar