Selasa, 07 Juni 2016

Memory dan Ingatan

BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang
Ingatan merupakan kata lain dari memori. Ingatan berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang telah lampau. Dengan adanya kemampuan mengingatpada manusia, hal ini menunjukkan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernh dialaminya. Apa yang telah dialami manusia tidak sepeuhnya hilang, melainkan disimpan dalam jiwanya dan apabila diperlukan lagi, hal-hal tersebut dapat ditimbulkan kembali dalam kesadaran.Ingatan mempunyai kemampuan yang terbatas, sehingga tidak semua pengalaman yang dialami dapat di timbulkan kembali.
Pembahasan tentang kemampuan manusia untuk mengingat inilah yang akan menjadi bahasan dari makalah ini. Makalah ini akan mengangkat materi tentang memori yang meliputi: pengertian memori, tahapan memori, klasifikasi memori, sifat-sifat memori, faktor yang mempengaruhi dan cara penyelidikan memori serta contohnya.

B.          Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan memori?
2.    Bagaimana tentang klasifikasi memori?
3.    Bagaimana sifat-sifat memori dan faktor yang mempengaruhinya?

C.          Tujuan
1.    Untuk mengetahui arti dari memori
2.    Untuk mengetahui klasifikasi dan faktor yang menyebabkan memori
3.    Untuk mengetahui cara penyelidikan memori serta contoh memori.














BAB II
PEMBAHASAN
A.          Pengertian Memori
Memori merupakan kumpulan reaksi elekrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memori memiliki sifat yang dinamis yaitu dapat berubah dan berkembang sejalan dengan banyaknya informasi yang disimpan didalamnya.
Ingatan atau memori juga didefinisikan sebagai sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi yang merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan, menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami. Ingatan itu seperti mengulang kembali pengalaman yang pernah terjadi didalam diri kita, bukan peristiwa yang terjadi sekarang dan bukan pula persepsi, sehingga ingatan berbeda dengan khayalan. Namun pada prakteknya, ada interaksi yang kuat pada antara mengingat, khayalan dan mempersepsi.
Pada umumnya, para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat yaitu apa yang pernah dialami, pernah dipersepsikan, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwa dan kemudian pada suatu kejadian ingatan tersebut diungkit kembali dalam kesadaran.


B.          Tahap-tahap Mengingat
Usaha dengan sengaja memasukkan bahan pengenalan kedalam ingatan disebut “memorisasi”. Dalam proses ini, informasi yang masuk dapat berlangsung secara sengaja atau berlangsung dengan sendirinya tanpa menggunakan akal sehat atau tidak sengaja.
Dalam proses mengingat informasi, ada tiga tahap yang perlu dilalui yaitu;
1.    Encoding ( memasukkan informasi), disini infomasi yang kita dapatkan secara sengaja maupun yang tidak disengaja kita masukkan kedalam ingatan dan menjadikannya sebuah pengalaman.
2.    Storage ( penyimpanan ), informasi yang telah didapatkan, dimasukkan dan disimpan  kedalam sistim ingatan yang kemudian jika sewaktu-waktu dibutuhkan, akan dapat ditimbulkan kembali.
3.    Retrieval stage ( Mengingat ), dalam menimbulkan kembali ingatan yang ditempuh dengan mengingat kembali, dan mengenal kembali. Dalam hal mengingat kembali, seseorang dapat mengingat tanpa adanya objek untuk dapat diingat kembali.
C.          Klasifikasi Memori
Memori dibagi menjadi dua yaitu:
a.    Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek memori adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya segala informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Dalam ngatan jangka pendek ini, sebagian materi yang hilang, dan sebagian lagi diteruskan dalam ingatan jangka panjang. Jika kita mengingat kembali akan suatu informasi, inifomasi dari ingatan jangka panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek. Jumlah informasi yang dapay disimpan dalam memori jangka pendek sangatlah terbatas. Ingatan jangka pendek bukan hanya sekedar tempat penyimpanan ingatan semetara, tetapi juga tempat berfikir secara aktif, tempat penyaringan, memilah, dan menggabungkan informasi lama dengan informasi yang baru, lalu mengambil keputusan. Proses ini disebut penemuan mental.

b.    Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang adalah suatu poses ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan untuk waktu yang sangat lama. Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui proses sensori.Pada tahap ini, informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi implus-implus neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impus-implus neural yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah masuk kedalam ingatan jangka pendek, diseleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan yang tidak penditng, kemudian informasi yang penting dimasukkan kedalam ingatan jangka panjang. Ingatan yang telah disimpan dalam ingatan jangka panjang dapat dimunculkan kembali ketika kita menginginkannya.
Kehilangan memori jangka panjang ini hanya terjadi pada orang yang mengalami kerusakan dari sistim ingatannya atau mengalami amnesia. Pada semua bentuk amnesia, penderita mengalami kesulitan yang jelas untuk mengingat materialdengan jangka waktu yang panjang, sehingga penderita amnesia hanya mampu untuk mengenali dokternya saat ia memasuki ruangan.

D.          Jenis- Jenis Ingatan
Pada dasarnya ingatan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu ingatan eksplisit dan ingatan implisit.
1.        Ingatan Eksplisit
Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi, atauran sosial, norma, harapan. Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah:
a.    Berkembang belakangan
b.    Bias hemisfer kiri
c.    Hippocampal
d.   Memiliki sumber ingatan yang jelas.
Ingatan Eksplisit terdiri dari:
a)    Memori sematik, yaitu memori mengenai kata, konsep, peraturan dan ide ide abstrak. Memori ini penting bagi penggunaan bahasa. Memori sematik adalah sebuah kamus mental, sebuah pengetahuan terorganisasi yang dimiliki seseorang mengenai kata-kata dan simbol-simbol verbal lainnya, makna dan acuannya.
b)   Memori episodik atau peristiwa adalah suatu sistim memori yang memungkinkan seseorang mengingat peristiwa-peristiwa pada masa lalunya.
c)    Memori otobiografis adalah memori yang dimiliki seorang individu mengenai masa lalunya.
2.      Ingatan Implisit
Kegunaan ingatan implisit adalah tempat skema kelekatan, transference, dan superego. Beberapa ingatan implisit adalah :
a.  Berkembang lebih awal
b.  Bias hemisfer kanan
c.  Berpusat pada Amigdala
d.  Tidak memiliki sumber atribusi atau pelabelan.

E.          Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan
Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi daya kerja ingatan, antara lain :
1.        Faktor Usia
Ingatan paling tajam pada diri manusia terjadi pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ingatan yang mengandung pengertian dalam diri manusia berlangsung pada usia 15-20 tahun.
2.        Kondisi Fisik
Kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat mempengaruhi daya ingat dan menurunkan daya ingat manusia. Semakin kelelahan seseorang maka akan sulit dalam memasukkan informasi kedalam dirinya begitupun ketika sakit dan ngantuk.
3.        Kondisi Emosional
Dalam hal ini seseorang akan dapat mengingat sesuatu dengan baik ketika peristiwa itu dapat menyentuh perasaannya, sedangkan kejadian yang tidak mempengaruhi emosi, seringkali diabaikan.
4.        Minat dan Motivasi
Semakin tinggi minat dan motivasi seseorang dalam mendapatkan informasi, maka akan semakin kuat daya ingatnya untuk menyimpan informasi tersebut.

F.          Cara Menyelidiki Ingatan
1.        Metode mempelajari (The learning method )
Metode ini mempelajari sejauh mana waktu yang diperlukan seseoran untuk dapat menguasai materi dengan baik dan menimbulkan materi tersebut tanpa kesalahan. Misalnya Andi disuruh mempelajari suatu lagu dan ia harus bisa menyanyikan lagu tersebut tanpa adanya kesalahan.
2.        Metode mempelajari kembali (the relearning method)\
Metode ini merupakan metode dimana subjek disuruh mempelajari kembali materi yang pernah dipelajarinya. Dalam “relearning” ternyata untuk mempelajari kembali materi yang pernah dipelajari membutuhkan waktu yang relative singkat daripada waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya. Intinya, semakin sering sebuah materi dipelajari, maka akan makin singkat waktu untuk mempelajarinya kembali.
3.    Metode rekonstruksi
Dalam metode subjek disuruh mengkonstruksikan kembali suatu materi yang diberikan kepadanya.
4.    Metode mengenal kembali 
Metode ini digunakan dengan mengambil bentuk dengan cara pengenalan kembali. Subjek disuruh mempelajari suatu materi, kemudian di berikan materi untuk mengetahui sejauh mana yang dapat diingat dengan bentuk pilihan ganda.
5.    Metode mengingat kembali
Metode ini mengambil bentuk subjek untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Ujian berbentuk esai merupakn bentuk metode mengingat kembali.
6.    Metode asosiasi berpasangan
Metode ini mengambil bentuk subjek untuk mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dalam mengingat, dalam evaluasi salah satu pasangan sebagai stimulus dan subjek di suruh menyebutkan atau menimbulkan kembai pasangannya.



G.          Contoh Memori
Yogi senang sekali apabila menceritakan tentang perjalanan hidupnya. Ketika muda, ia adalah seorang adipati dengan banyak bawahan. Orang tuanya adalah orang yang terpandang di daerahnya. Dia hafal lokasi yang  bersejarah dimasa jayanya. Namun demikian, ia telah lebih mudah tentang jadwal makan. Dia akan menanyakan tentang menu makan siang, padahal makan siang baru saja selesai.
Seorang psikologi menyatakan bahwa kasus seperti ini ditemui dalam kehidupan sehari-hari, dimana terdapat jenis ingatan yang masih mudah digali kembali, namun adapula jenis ingatan yang mudah hilang.













BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami tarik dari makalah ini adalah bahwa ingatan merupakan suatu reaksi elektrikimia yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf dalam otak. Ingatan melibatkan otak dalam pengambilan informasi yang telah disimpan dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami. Dalam proses mengingat,ada tiga tahapan yang perlu dilalui yaitu, memasukkan informasi, penyimpanan informasi, mengingat kembali informasi yang telah disimpan.
Ingatan dilihat dari durasinya, dapat dibedakan menjadi dua yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Ingatan jangka pendek adalah ingatan yang dengan mudah ditimbulkan kembali dalam waktu yang relative singkat, sedangkan ingatan jangka panjang adalah ingatan yang bersifat permanen karena dapat ditimbulkan kembali dalam jangka waktu penyimpanan yang sanagt lama.







DAFTAR PUSTAKA
Herico. “Istilah dan Konsep Dasar Memori atau Ingatan”. Online. http://goilmu.wordpress.com/2010/01/29/istilah-dan-konsep-dasar-memori-atau-ingatan/. Diakses 20 Desember 2011.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Paradigma.
Maclim, Kimberly.dkk. 2004. Psikologi Kognitif. Jakarata : Erlangga.
Atkinson, R, Richard. A, Hiljard,E. 2000. Pengantar Psikologi jilid satu,edisi delapan. Penerjemah: Agus, D. Michael, A. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar