BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ingatan
merupakan kata lain dari memori. Ingatan berhubungan dengan
pengalaman-pengalaman yang telah lampau. Dengan adanya kemampuan mengingatpada
manusia, hal ini menunjukkan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan
kembali pengalaman-pengalaman yang pernh dialaminya. Apa yang telah dialami
manusia tidak sepeuhnya hilang, melainkan disimpan dalam jiwanya dan apabila
diperlukan lagi, hal-hal tersebut dapat ditimbulkan kembali dalam
kesadaran.Ingatan mempunyai kemampuan yang terbatas, sehingga tidak semua
pengalaman yang dialami dapat di timbulkan kembali.
Pembahasan
tentang kemampuan manusia untuk mengingat inilah yang akan menjadi bahasan dari
makalah ini. Makalah ini akan mengangkat materi tentang memori yang meliputi:
pengertian memori, tahapan memori, klasifikasi memori, sifat-sifat memori,
faktor yang mempengaruhi dan cara penyelidikan memori serta contohnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan memori?
2. Bagaimana
tentang klasifikasi memori?
3. Bagaimana
sifat-sifat memori dan faktor yang mempengaruhinya?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui arti dari memori
2. Untuk
mengetahui klasifikasi dan faktor yang menyebabkan memori
3. Untuk
mengetahui cara penyelidikan memori serta contoh memori.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Memori
Memori
merupakan kumpulan reaksi elekrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui
beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit
dan unik di seluruh bagian otak. Memori memiliki sifat yang dinamis yaitu dapat
berubah dan berkembang sejalan dengan banyaknya informasi yang disimpan
didalamnya.
Ingatan
atau memori juga didefinisikan sebagai sebuah fungsi dari kognisi yang
melibatkan otak dalam pengambilan informasi yang merupakan kemampuan untuk
menerima dan memasukkan, menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang pernah
dialami. Ingatan itu seperti mengulang kembali pengalaman yang pernah terjadi
didalam diri kita, bukan peristiwa yang terjadi sekarang dan bukan pula
persepsi, sehingga ingatan berbeda dengan khayalan. Namun pada prakteknya, ada
interaksi yang kuat pada antara mengingat, khayalan dan mempersepsi.
Pada
umumnya, para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan
masa lampau. Apa yang telah diingat yaitu apa yang pernah dialami, pernah
dipersepsikan, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwa dan kemudian
pada suatu kejadian ingatan tersebut diungkit kembali dalam kesadaran.
B.
Tahap-tahap
Mengingat
Usaha dengan
sengaja memasukkan bahan pengenalan kedalam ingatan disebut “memorisasi”. Dalam
proses ini, informasi yang masuk dapat berlangsung secara sengaja atau
berlangsung dengan sendirinya tanpa menggunakan akal sehat atau tidak sengaja.
Dalam
proses mengingat informasi, ada tiga tahap yang perlu dilalui yaitu;
1. Encoding
( memasukkan informasi), disini infomasi yang kita dapatkan secara sengaja
maupun yang tidak disengaja kita masukkan kedalam ingatan dan menjadikannya
sebuah pengalaman.
2. Storage (
penyimpanan ), informasi yang telah didapatkan, dimasukkan dan disimpan kedalam sistim ingatan yang kemudian jika
sewaktu-waktu dibutuhkan, akan dapat ditimbulkan kembali.
3. Retrieval stage
( Mengingat ), dalam menimbulkan kembali ingatan yang ditempuh dengan mengingat
kembali, dan mengenal kembali. Dalam hal mengingat kembali, seseorang dapat
mengingat tanpa adanya objek untuk dapat diingat kembali.
C.
Klasifikasi
Memori
Memori dibagi menjadi
dua yaitu:
a. Ingatan
Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek
memori adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya segala
informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih
masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan
yang baru saja kita pikirkan. Dalam ngatan jangka pendek ini, sebagian materi
yang hilang, dan sebagian lagi diteruskan dalam ingatan jangka panjang. Jika
kita mengingat kembali akan suatu informasi, inifomasi dari ingatan jangka
panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek. Jumlah informasi yang dapay
disimpan dalam memori jangka pendek sangatlah terbatas. Ingatan jangka pendek
bukan hanya sekedar tempat penyimpanan ingatan semetara, tetapi juga tempat
berfikir secara aktif, tempat penyaringan, memilah, dan menggabungkan informasi
lama dengan informasi yang baru, lalu mengambil keputusan. Proses ini disebut
penemuan mental.
b. Ingatan
Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang
adalah suatu poses ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang
disimpan sanggup bertahan untuk waktu yang sangat lama. Proses masuknya
informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui proses sensori.Pada
tahap ini, informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi
implus-implus neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian
impus-implus neural yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka
pendek. Setelah masuk kedalam ingatan jangka pendek, diseleksi sedemikian rupa
mana yang dianggap penting dan yang tidak penditng, kemudian informasi yang
penting dimasukkan kedalam ingatan jangka panjang. Ingatan yang telah disimpan
dalam ingatan jangka panjang dapat dimunculkan kembali ketika kita
menginginkannya.
Kehilangan memori
jangka panjang ini hanya terjadi pada orang yang mengalami kerusakan dari
sistim ingatannya atau mengalami amnesia. Pada semua bentuk amnesia, penderita
mengalami kesulitan yang jelas untuk mengingat materialdengan jangka waktu yang
panjang, sehingga penderita amnesia hanya mampu untuk mengenali dokternya saat
ia memasuki ruangan.
D.
Jenis-
Jenis Ingatan
Pada
dasarnya ingatan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu ingatan eksplisit dan
ingatan implisit.
1.
Ingatan Eksplisit
Kegunaan dari ingatan
eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi,
atauran sosial, norma, harapan. Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah:
a. Berkembang
belakangan
b. Bias
hemisfer kiri
c. Hippocampal
d. Memiliki
sumber ingatan yang jelas.
Ingatan Eksplisit
terdiri dari:
a) Memori
sematik, yaitu memori mengenai kata, konsep, peraturan dan ide ide abstrak.
Memori ini penting bagi penggunaan bahasa. Memori sematik adalah sebuah kamus
mental, sebuah pengetahuan terorganisasi yang dimiliki seseorang mengenai
kata-kata dan simbol-simbol verbal lainnya, makna dan acuannya.
b) Memori
episodik atau peristiwa adalah suatu sistim memori yang memungkinkan seseorang
mengingat peristiwa-peristiwa pada masa lalunya.
c) Memori
otobiografis adalah memori yang dimiliki seorang individu mengenai masa
lalunya.
2. Ingatan
Implisit
Kegunaan
ingatan implisit adalah tempat skema kelekatan, transference, dan superego.
Beberapa ingatan implisit adalah :
a. Berkembang lebih awal
b. Bias hemisfer kanan
c. Berpusat pada Amigdala
d. Tidak memiliki sumber atribusi atau pelabelan.
E.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Ingatan
Ada
beberapa faktor yang sangat mempengaruhi daya kerja ingatan, antara lain :
1.
Faktor Usia
Ingatan paling tajam
pada diri manusia terjadi pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ingatan yang
mengandung pengertian dalam diri manusia berlangsung pada usia 15-20 tahun.
2.
Kondisi Fisik
Kelelahan,
sakit dan kurang tidur dapat mempengaruhi daya ingat dan menurunkan daya ingat
manusia. Semakin kelelahan seseorang maka akan sulit dalam memasukkan informasi
kedalam dirinya begitupun ketika sakit dan ngantuk.
3.
Kondisi Emosional
Dalam hal ini seseorang
akan dapat mengingat sesuatu dengan baik ketika peristiwa itu dapat menyentuh
perasaannya, sedangkan kejadian yang tidak mempengaruhi emosi, seringkali
diabaikan.
4.
Minat dan Motivasi
Semakin
tinggi minat dan motivasi seseorang dalam mendapatkan informasi, maka akan
semakin kuat daya ingatnya untuk menyimpan informasi tersebut.
F.
Cara
Menyelidiki Ingatan
1.
Metode mempelajari (The learning method
)
Metode ini mempelajari sejauh mana waktu yang
diperlukan seseoran untuk dapat menguasai materi dengan baik dan menimbulkan
materi tersebut tanpa kesalahan. Misalnya Andi disuruh mempelajari suatu lagu
dan ia harus bisa menyanyikan lagu tersebut tanpa adanya kesalahan.
2.
Metode mempelajari kembali (the
relearning method)\
Metode ini merupakan metode dimana subjek disuruh
mempelajari kembali materi yang pernah dipelajarinya. Dalam “relearning”
ternyata untuk mempelajari kembali materi yang pernah dipelajari membutuhkan
waktu yang relative singkat daripada waktu yang diperlukan untuk
mempelajarinya. Intinya, semakin sering sebuah materi dipelajari, maka akan
makin singkat waktu untuk mempelajarinya kembali.
3. Metode rekonstruksi
Dalam metode subjek disuruh mengkonstruksikan
kembali suatu materi yang diberikan kepadanya.
4. Metode mengenal kembali
Metode ini digunakan dengan mengambil bentuk dengan
cara pengenalan kembali. Subjek disuruh mempelajari suatu materi, kemudian di
berikan materi untuk mengetahui sejauh mana yang dapat diingat dengan bentuk
pilihan ganda.
5. Metode mengingat kembali
Metode ini mengambil bentuk subjek untuk mengingat
kembali apa yang telah dipelajarinya. Ujian berbentuk esai merupakn bentuk
metode mengingat kembali.
6. Metode asosiasi berpasangan
Metode ini mengambil bentuk subjek untuk mempelajari
materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dalam
mengingat, dalam evaluasi salah satu pasangan sebagai stimulus dan subjek di
suruh menyebutkan atau menimbulkan kembai pasangannya.
G.
Contoh
Memori
Yogi
senang sekali apabila menceritakan tentang perjalanan hidupnya. Ketika muda, ia
adalah seorang adipati dengan banyak bawahan. Orang tuanya adalah orang yang
terpandang di daerahnya. Dia hafal lokasi yang
bersejarah dimasa jayanya. Namun demikian, ia telah lebih mudah tentang
jadwal makan. Dia akan menanyakan tentang menu makan siang, padahal makan siang
baru saja selesai.
Seorang
psikologi menyatakan bahwa kasus seperti ini ditemui dalam kehidupan
sehari-hari, dimana terdapat jenis ingatan yang masih mudah digali kembali,
namun adapula jenis ingatan yang mudah hilang.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat kami tarik dari makalah ini adalah bahwa ingatan merupakan suatu reaksi
elektrikimia yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam
jaringan syaraf dalam otak. Ingatan melibatkan otak dalam pengambilan informasi
yang telah disimpan dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami. Dalam
proses mengingat,ada tiga tahapan yang perlu dilalui yaitu, memasukkan
informasi, penyimpanan informasi, mengingat kembali informasi yang telah
disimpan.
Ingatan
dilihat dari durasinya, dapat dibedakan menjadi dua yaitu ingatan jangka pendek
dan ingatan jangka panjang. Ingatan jangka pendek adalah ingatan yang dengan
mudah ditimbulkan kembali dalam waktu yang relative singkat, sedangkan ingatan
jangka panjang adalah ingatan yang bersifat permanen karena dapat ditimbulkan
kembali dalam jangka waktu penyimpanan yang sanagt lama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “Ingatan
dan Memori Otak”. Online. http://anangku.blogspot.com/2008/09/ingatan-dan-memori-otak.html.
Diakses 20 Desember 2011.
Anonim.
“Recall Memory dalam Psikologi”. Online. http://www.masbow.com/2009/11/recall-memory-dalam-psikologi.html.
Diakses 20 Desember 2011.
Dedi
Wahyudi. “Seputar Ingatan (Memory)”. Online. http://podoluhur.blogspot.com/2009/02/seputar-ingatan-memory.html.
Diakses 20 Desember 2011.
Herico.
“Istilah dan Konsep Dasar Memori atau Ingatan”. Online. http://goilmu.wordpress.com/2010/01/29/istilah-dan-konsep-dasar-memori-atau-ingatan/. Diakses 20 Desember 2011.
Walgito,
Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Paradigma.
Maclim, Kimberly.dkk. 2004. Psikologi Kognitif. Jakarata : Erlangga.
Atkinson, R, Richard. A, Hiljard,E. 2000. Pengantar Psikologi jilid satu,edisi
delapan. Penerjemah: Agus, D. Michael, A. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar